NEKAT MELINTAS: Sejumlah pelajar melintas di jembatan penghubung Kampung Sindangsari Bogor Barat yang kondisinya rawan ambruk.INFO BOGOR - Kendati telah lama dipasangi papan peringatan bahaya, jembatan penghubung antara Kampung Sindangsari, Kecamatan Bogor Barat dan Sindangrasa Kebonkelapa, Kecamatan Bogor Tengah masih tetap digunakan warga untuk menyeberang. Padahal, selain kondisi kayunya yang sudah keropos, besi konstruksinya juga mengkha watirkan sehingga sangat rentan ambruk.
Jembatan sepanjang hampir dua meter itu hanya ditopang papan yang sudah rapuh dan tidak ada penyangga di tiap sisinya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun kendaraan roda dua yang melintas. Besi jembatannya yang bercat biru berkarat. Selain itu, tiang jembatan tidak terbuat dari beton sehingga dikhawatirkan tidak kuat menopang beban berat. Jembatan tersebut semakin mengerikan karena berada di atas sungai berbatu.
Kendati begitu, setiap harinya, ribuan orang baik dengan berjalan kaki maupun mengendarai sepeda motor tetap melintasi jembatan itu. Tak sedikit pula pedagang yang mendorong gerobak atau menggowes sepeda. Alasannya satu, tak ada jalan lain. “Kalau lewat jalan lain sangat jauh dan harus naik angkot,” kata Fadli, pedagang es krim keliling yang tengah melintas kepada Radar Bogor, kemarin.
Sama halnya dengan Ikram. Siswa kelas dua SMA itu terpaksa harus melintasi jembatan tersebut menggunakan motor dengan alasan efektivitas waktu. “Kalau lewat jalan biasa macetnya parah. Apalagi pas jam berangkat sekolah,” keluhnya.
Sementara itu, Jaya, salah satu warga sekitar jembatan yang sudah tinggal di sana selama 37 tahun mengatakan, sejak kecil dia tak pernah melihat jembatan pipa itu direnovasi. “Yang pernah itu hanya pengecatan. Padahal dulu banyak sekali korban yang jatuh di jembatan ini. Kami sangat berharap jembatan ini segera diperbaiki. Karena kami hanya memiliki satu akses menuju Gunungbatu,” pungkasnya.(nad) (INFO RADAR BOGOR Kamis, 31 Mei 2012 )
Posting Komentar