Rp 1,7 Miliar, Suvenir HUT RI di Istana
Souvenir HUT ke-67 Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/8/2012). Souvenir ini diberikan kepada tamu undangan, termasuk pimpinan media massa. Berdasarkan data FITRA, Istana menganggarkan Rp 1,7 miliar untuk souvenir.
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar sepekan menjelang peringatan HUT Ke-67 Kemerdekaan RI di Istana Presiden, Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi melansir bahwa anggaran yang digunakan untuk acara itu sebesar Rp 7,8 miliar.
Dari total anggaran Rp 7,8 miliar, sekitar Rp 1,7 miliar digunakan untuk keperluan pembelian suvenir. Lantas apa isi suvenir senilai Rp 1,7 miliar itu?
Kompas.com mencoba melihat isi suvenir yang dibagikan kepada pemimpin redaksi media massa. Ternyata, isinya berupa 1 bungkus mi instan, 1 biskuit, 1 CD lagu, 1 bungkus kopi, 1 kaos putih bertuliskan "Istana Presiden", handuk, beberapa bungkus sereal, topi, majalah, dan topi.
Secara keseluruhan, Fitra menilai, negara tak perlu sampai mengeluarkan anggaran sebesar itu hanya untuk acara seremonial. Selain suvenir, anggaran juga digunakan untuk sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV, dan camera shooting sebesar Rp 1,1 miliar.
Alokasi lain, tambah Uchok, untuk sewa tenda, plampang, kursi, dan meja sebesar Rp 829 juta. Ada pula anggaran pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) untuk pejabat teras, pejabat eselon III dan IV, dan petugas perbantuan sebesar Rp 778 juta.
"Selain itu, anggaran pembuatan dekorasi rangkaian bunga sebesar Rp 818 juta, sewa sound system sebesar Rp 629 juta, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 440 juta, pengadaan jamuan snack box sebesar Rp 180 juta, dan lainnya," papar Uchok.
Fitra menilai, negara tak perlu sampai mengeluarkan anggaran sebesar itu hanya untuk acara seremonial. "Ini sungguh luar biasa dan fantastis hanya untuk sebuah acara seremonial kenegaraan. Memang benar ada yang mengatakan bahwa jangankan sebesar Rp 7,8 miliar, nyawa kita saja harus rela dikorbankan, tetapi bukan untuk acara seremonial seperti ini," kata Uchok.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Lambock V Nahattands mengatakan, jangan membandingkan peringatan HUT RI di Istana Presiden dengan acara di kelurahan. Lambock tak membantah anggaran senilai Rp 7,8 miliar. Hanya saja, dia meralat anggaran PSL senilai Rp 778 juta untuk pejabat. Menurutnya, hal tersebut ditujukan untuk pengisi acara, termasuk anggota Paskibraka.
Editor :A. Wisnubrata link
Posting Komentar