Warga Indonesia di Beijing Rayakan HUT RI ke-67

Warga Indonesia di Beijing hari ini merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-67. Upacara pengibaran bendera diadakan pagi ini pukul 9:30 di Kedutaan Besar Indonesia di Beijing. Sekitar 200 orang menghadiri upacara tersebut, termasuk Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Imron Cotan, staf KBRI, warga Indonesia yang tinggal di Beijing dan juga masyarakat Huaqiao atau warga negara Tiongkok yang lahir di Indonesia. Selain itu, KBRI juga membagikan berbagai hadiah doorprize, antara lain dua sepeda, digital kamera dan tiket pesawat Garuda Indonesia. Acara pagi itu juga dimeriahi oleh paduan suara yang terdiri dari kelompok mahasiswa Indonesia di Beijing.



Diantara 200 orang yang hadir, ada sekitar 100 orang warga Huaqiao. Walaupun mereka sudah menjadi warga negara Tiongkok, namun rasa sayang mereka terhadap tanah air Indonesia tetap ada. Kami bertemu dengan seorang warga Huaqiao yang bernama Liang Li Ji. Ia adalah seorang guru bahasa Indonesia di Universitas Peking. Liang Li Ji lahir di Bandung pada 1927 dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1960an. Tidak sedikit warga Huaqiao yang masih fasih berbahasa Indonesia seperti Liang Li Ji. Acara ini juga adalah kesempatan bagi mereka untuk melepas rindu akan tanah air.

Secara kesuluruhan, upacara dilakukan dengan tertib. Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Imron Cotan mengatakan Indonesia telah mencapai prestasi yang patut dibanggakan, khususnya di bidang ekonomi. Selain itu, Imron juga memuji kestabilan pemerintah Indonesia sejak Era Reformasi dimulai tahun 1998.

Namun Ia mengimbau rakyat Indonesia untuk tidak berhenti sampai disini. Pemerintah Indonesia diimbau untuk terus bekerja lebih keras lagi untuk meratakan pembangunan ke seluruh pelosok tanah air. Mengenai hal itu, Imron mengakui bahwa kemampuan Indonesia masih belum maksimal. Ia melihat masih perlunya peningkatan di bidang pendidikan, infrastruktrur, perumahan dan kesejahateraan umum secara merata.

Mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Tiongkok, Imron mengatakan hubungan tersebut bukanlah sebuah pilihan melainkan keharusan. Ini ditujukan untuk menyejahterakan rakyat kedua negara dan juga menjaga stabilitas di kawasan.

Jika dilihat dari prospek Indonesia di masa depan, Imron optimis bahwa Indonesia akan terus bertumbuh dari segi ekonomi. Ia tentunya juga berharap rakyat Indonesia dapat lebih bersatu di tengah semaraknya kehidupan demokrasi di Indonesia. Menurutnya, perbedaan pendapat tidak boleh dilihat sebagai hambatan untuk bekerja sama, melainkan sebagai alat untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah.
Share this video :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TAMAN BOGOR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger